Probolinggo – pkbprobolinggo.com
Kerusakan kembali terjadi di Jembatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo. Meski baru saja diperbaiki, bagian jembatan ini kembali berlubang. Ironisnya, titik kerusakan kali ini berbeda dari kerusakan sebelumnya. Padahal, jembatan ini merupakan jalur nasional strategis yang berada di bawah kewenangan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur.
Menanggapi hal ini, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Probolinggo dari Fraksi PKB, Mochammad Alfatih, atau yang akrab disapa Gus Fatih, menyampaikan keprihatinan sekaligus desakan tegas kepada pemerintah pusat untuk segera bertindak.
“Ini bukan sekadar kerusakan teknis biasa. Ini bukti bahwa pola penanganannya tambal-sulam dan tidak menyelesaikan akar masalah. Kalau sudah rusak di titik yang berbeda, artinya sistem konstruksinya patut dipertanyakan,” ungkap Gus Fatih, Minggu (19/5/2025).
Menurutnya, Jembatan Pajarakan tidak cukup hanya diperbaiki. Dengan arus kendaraan yang padat dan banyaknya truk bermuatan berat melebihi kapasitas (ODOL), sudah seharusnya jembatan ini diperlebar menjadi empat lajur untuk menjamin keselamatan dan kelancaran lalu lintas.
“Fraksi PKB mendorong pemerintah pusat melalui BBPJN untuk melakukan evaluasi total dan perencanaan ulang. Jangan menunggu korban jiwa. Ini jalur vital, bukan jalan biasa. Keselamatan rakyat adalah harga mati,” tegasnya.
Gus Fatih juga menegaskan komitmen Fraksi PKB DPRD Kabupaten Probolinggo dalam mengawal setiap pembangunan infrastruktur agar benar-benar bermanfaat dan berkelanjutan.
“Kami dari PKB tidak akan tinggal diam jika infrastruktur publik dikelola secara sembrono. Kami berdiri bersama rakyat, memastikan anggaran dibelanjakan untuk keselamatan dan masa depan, bukan untuk proyek asal jadi,” tutupnya.
Sampai berita ini dirilis, belum ada keterangan resmi dari pihak BBPJN Jawa Timur mengenai langkah lanjutan terkait kerusakan jembatan tersebut.