GENDING – pkbprobolinggo.com
Suasana kebersamaan terasa begitu kuat di halaman Graha Kebangkitan Pajurangan, Kantor DPC PKB Kabupaten Probolinggo, Selasa malam (24/6/2025), usai pelaksanaan Majelis Sholawat Nariyah perdana. Jamaah yang hadir tidak hanya khusyuk dalam pembacaan sholawat, tapi juga larut dalam tradisi polok’an—makan bersama di atas tikar, beralas kertas minyak, dan dengan menu sederhana khas rakyat.
Salah satu yang turut menyatu dalam suasana penuh kekeluargaan itu adalah Lukman Hakim, anggota DPRD Kabupaten Probolinggo dari Dapil 7 dan bagian dari Fraksi PKB. Tanpa canggung, ia duduk bersila bersama jamaah dan kader lainnya, menikmati nasi jagung, ikan laut, tahu, tempe, sambal, dan pecek terong yang dihidangkan tanpa sekat dan formalitas.
“Ini adalah wajah PKB yang sesungguhnya. Duduk bersama rakyat, menyatu dalam budaya, dan merawat nilai-nilai yang diwariskan para kiai. Tradisi polok’an ini bukan sekadar makan, tapi juga perekat silaturahmi,” ujar Lukman Hakim.
Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Majelis Sholawat Nariyah bulanan, yang digagas langsung oleh Ketua DPC PKB, KH Fahmi Abdul Haq Zaini (Lora Fahmi AHZ). Meski tidak hadir karena tugas sebagai Wakil Bupati, pesan dan semangat Lora Fahmi terasa kuat dalam kekompakan kader dan hangatnya interaksi seluruh peserta.
Sebagai wakil rakyat dari wilayah Dapil 7 yang meliputi daerah dengan kultur pesantren yang kuat, Lukman Hakim mengapresiasi upaya DPC PKB dalam menghidupkan kembali tradisi seperti ini di tengah arus politik yang semakin pragmatis.
“Majelis seperti ini mengingatkan kita pada akar perjuangan. Bahwa kekuasaan itu hanya wasilah, dan yang utama adalah menjaga hati, menjaga nilai, dan terus dekat dengan umat,” tuturnya.
Dengan kehadiran para anggota Fraksi PKB, tokoh ulama, dan kader di setiap lapisan, DPC PKB Kabupaten Probolinggo menunjukkan bahwa politik bisa dibangun dari ruang-ruang spiritual dan budaya, bukan hanya dari ruang sidang dan kampanye.
Redaksi pkbprobolinggo.com
Foto: Media Center Majelis Sholawat DPC PKB