Probolinggo — Anggota DPRD Kabupaten Probolinggo dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muad, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah gudang tembakau pada Senin, 11 Agustus 2025. Sidak ini dilakukan menyusul adanya laporan dugaan pembelian tembakau dari luar daerah yang dikhawatirkan memengaruhi harga jual hasil panen petani lokal.
Rombongan awalnya menyambangi gudang tembakau di Desa Asembakor. Namun, karena pemilik gudang tidak berada di lokasi, sidak dilanjutkan ke gudang milik PT Gudang Garam di wilayah Kota Anyar.
Arif, perwakilan Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI), mengungkapkan adanya dugaan pembelian tembakau dari luar Probolinggo.
“Kami mendapat informasi ada pasokan tembakau dari luar daerah yang masuk. Ini bisa berdampak pada harga tembakau lokal yang sedang panen,” ujar Arif.
Menanggapi hal tersebut, Olivia, Supervisor Gudang Garam bagian pergudangan, membantah adanya pembelian tembakau sejak tahun 2024.
“Kami tidak membeli tembakau sejak tahun lalu. Mungkin rekanan kami yang membeli, tetapi kami tidak tahu dijual ke mana,” tegas Olivia.
Sidak kemudian berlanjut ke CV Sayap Mas Nusantara. Perwakilan perusahaan menyatakan bahwa pihaknya membeli tembakau langsung dari petani maupun tengkulak, bukan dari pihak perorangan yang tidak jelas asal-usulnya.
tDalam kesempatan tersebut, CV Sayap Mas Nusantara juga membeberkan harga beli tembakau tahun 2025 untuk wilayah Paiton. Berikut daftar harga berdasarkan grade:
| Grade | Harga (Rp/Kg) |
| SM + | 66.000 |
| SM 0 | 64.000 |
| SM – | 62.000 |
| A + | 60.000 |
| A 0 | 58.000 |
| A – | 56.000 |
| AB + | 54.000 |
| AB 0 | 52.000 |
| AB – | 50.000 |
Muad menegaskan, sidak ini bertujuan memastikan rantai pasok tembakau berjalan transparan dan adil bagi petani. Ia juga berjanji akan menindaklanjuti temuan di lapangan melalui koordinasi dengan pihak terkait.
lSidak tersebut dikomandoi langsung oleh Ketua Komisi 2 DPRD Kabupaten Probolinggo Reno Handoyo dan Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo Oka Mahendra.
editor : media Center DPC PKB Probolinggo